Lamongan//Suaraglobal.id
Melansir dari pemberitaan yang diunggah Wartawan Media Buser Dirgantara7.Com tertanggal 15/5/2022 yang memberitakan tentang Kaporwil Jambi Sario yang menjadi korban pemukulan atas seorang anggota scurity PT LAJ Kabupaten Tebo Provinsi Jambi saat melakukan tugas investiga terkait PT LAJ.
Sungguh sangat disayangkan tindakan seorang yang seharusnya menjadi pihak keamanan, akan tetapi justru melakukan tindakan yang tidak terpuji kepada jurnalis yang sudah jelas payung hukumnya.
Apalagi dalam kutipan berita tersebut dinyatakan bahwa, saat itu ada oknum TNI yang hanya tinggal diam mengetahui ada angota media buser dirgantara 7.setindak yang menerima tindakan kekerasan dari scurity tersebut.
Padahal seorang jurnalis dalam mengemban tugasnya, Pemerintah sudah memberikan payung hukum yaitu UU no. 40 tahun 1999. Yang artinya tidak ada alasan apapun dari pihak manapun menolak kedatangan Jurnalis, dan jika ada yang menghalang-halangi jurnalis, berarti ada kesalahan dari suatu pihak yang ingin dilindungi dan ditutupi.
Atas perbuatan oknum scurity PT. LAJ dan sikap dari oknum TNI yang hanya diam menyaksikan apa yng dilakuknan seorang scurity pada wartawan, kami jurnalis dari Suaraglobal.id merasa prihatin atas sikap dan tindakan tersebut, seakan-akan mencerminkan bahwa UU no. 40 tahun 1999 sudah tidak ada artinya.
Kami memohon kepada pihak terjait dan juga pada pihak beewajib dalam hal ini adalah pihak Kepolisian yang memegang tampuk tegaknya hukum di negeri ini, untuk menindak tegas pelaku tersebut, karena sudah melanggar kebebasan pers, KUHP dan UU no 40 tahun 1999.
Cak Wan
