Beranda Daerah Kampung Tawang Negri Mohon Pemerintah Untuk Sarana Pendidikan Serta Kesehatan

Kampung Tawang Negri Mohon Pemerintah Untuk Sarana Pendidikan Serta Kesehatan

3
0

 

Lampung Tengah//Suaraglobal.id
Dijaman milenial seperti saat ini, menuntut putra-putri anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan yang mewadai, agar tidak tereliminasi dari seleksi alam di dunia pendidikan.

Masyarakat Kampung Tawang Negri Kecamatan Pubian Kabupaten Lampung Tengah sangat berharap agar kebutuhan pendidikan anak-anak kampung bisa tercukupi.

Sukamto selaku kepala kampung saat ditemui Suaraglobal.id menyampaikan bahwa dalam 2 tahun terakhir ini, sejak dirinya dilantik pada tahun 2020 hingga saat ini program-progam kampung diarahkan untuk penanggulangan pandemi Covid 19.

“Karena negara Indonesia terkena pandemi, maka seluruh kegiatan difokuskan pada penanganan Covid 19” kata kepala kampung yang baru menjabat 3 tahun tersebut.

“Semoga ditahun 2022 ini Covid segera berakhir, agar kami dapat melangkah untuk membangun kampung demi terwujudnya maayarakat sejahtera, aman dan terkendali” harapannya.

Baca Juga :  Dinas Koperasi UMKM Surabaya Gelar Operasi Pasar Jual Beras Murah di Kelurahan Tegalsari

Yang lebih diprihatinkan Sukamto adalah bidang pendidikan putra-putri kampung Tawang negri, dimana hanya ada satu sekolah Satap Dua yaitu Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. “Untuk sekolah lanjutan belum ada” katanya.

Jika anak-anak Kampung Tawang Negri ingin melanjutka jenjang study yang lebih tinggi setelah SMP, maka harus menempuh jarak 5 km atau paling jauh di kampung Kalirejo.

“Kalau bisa untuk gedung sekolah lanjutan, baik SMK ataupun SMA didirikan dikampung ini (Tawang Negri)” harapannya.

Walaupun kampung tersebut belum ada lahan untuk gedung sekolah, karena memang belum ada kas dan tanah desa, akan tetapi selaku kepala kampung Sukamto bersama masyarakat siap untuk menyongsong kegiatan pembangunan gedung Sekolah.

Baca Juga :  Sambut Tahun Baru 2023 Antonius Devolis Tumanggor Gelar Malam Keakraban Bersama Warganya

Demikian juga prasarana kesehatan, juga dinilai sangat memprihatinkan. Karena jarak tempuh 10 km untuk menuju sarana kesehatan (Puskesmas) jika masyarakat darurat dan sangat memerlukan penanganan medis.

Terkait hal tersebut Sukamto sebagai kepala kampung nerharap kepada Pemerintah agar memperhatikan kampungnya. “Kampung yang sudah dibuka dari tahun 1960, tapi kondiainya betul-betul tertingal, selaku Kepala Kampung kami mohon kepada Pemerintah untuk memperhatikan kampung, agar kebutuhan masyarakat baik pendidikan maupun kesehatan bisa terpenuhi” pungkasnya.

Nur Efendi / Reed

Artikulli paraprakBabinsa Waiboga Damping Pemdes Salurkan BLT DD
Artikulli tjetërMenpora Dijadwalkan Hadir Membuka WSL Banyuwangi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini