Banyuwangi//suaraglobal.id – Demi wujudkan suasana yang nyaman dan tentram serta pemulihan aura energi positif, lapas kelas IIA Banyuwangi Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim bekerjasama dengan Jam’iyyah Ruqyah Aswaja (JRA) Team Joko Samudro PC Banyuwangi gelar therapy Qur’ani ruqyah massal bagi warga binaan pemasyarakatan yang bertempat di aula Sahardjo lapas kelas IIA Banyuwangi, Selasa(14/06).
Kegiatan ini dikhususkan untuk warga binaan pemasyarakatan baik pria maupun wanita. Berjumlah 100 orang warga binaan pria dan 15 orang warga binaan wanita hadir dalam acara ini.
Turut hadir Kalapas kelas IIA Banyuwangi yang dalam hal ini diwakilkan oleh Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan, Dhanny Dwi Suswinarko serta beberapa petugas lapas kelas IIA Banyuwangi.
“Saya mewakili Kalapas yang belum bisa hadir dikarenakan ada kepentingan yang lain. Diharapkan acara ruqyah massal ini berjalan dengan sukses dan lancar, serta diikuti dengan semangat, khidmat dan niat yang benar–benar ingin mengeluarkan penyakit baik fisik maupun batin. Semoga temen–temen warga binaan dapat menuai hasilnya pasca acara nanti” sambut Dhanny.
Sebelum dimulai, disediakan segelas air minum, kantong kresek dan beberapa lembar tissue guna memperlancar jalannya proses ruqyah.
Kegiatan ini dimulai dengan pembacaan Qur’an surat Al – Fatihah, Al–Ikhlas, Al–Falaq dan An-Nas secara bersama – sama. Dilanjutkan lantunan sholawat kepada nabi besar Muhammad SAW yang dipimpin oleh ketua jam’iyyah ruqyah Aswaja PC Banyuwangi, Ustadz A.H. Hermade.
Ditengah proses jalannya acara, berbagai macam reaksi muncul dari warga binaan disaat mendengar ayat suci Al – Qur’an yang dilantunkan oleh Ustadz A.H. Hermade. Mengeluarkan sesuatu dari perut (muntah), teriak histeris, pingsan sampai dengan mengalami kesurupan mewarnai proses ekstraksi aura negatif tersebut.
HB warga binaan pria perkara tindak pidana perlindungan anak yang divonis 11 tahun beralamat Banyuwangi. Memberontak seperti halnya harimau yang tidak terima jikalau didengarkan lantunan ayat suci Al – Qur’an. Setelah melaui proses netralisasi oleh praktisi, HB dapat ditenangkan dan disadarkan serta dituntun untuk selalu beristighfar dan berdzikir. Begitu juga 1 orang Warga Binaan Wanita yang pingsan ditengah jalannya acara ruqyah berlangsung.
2 jam pasca acara berlangsung dan semua peserta sudah kembali dalam posisi semula, acara ruqyah massal ditutup dengan lantunan Sholawat kepada nabi besar Muhammad SAW dan pembacaan doa untuk menutup rangkaian acara tersebut. (Bunarwi)