Bali//suaraglobal.id – malam ini Kegiatan pawai ogoh-ogoh yang merupakan bagian dari rangkaian jelang Hari Suci Nyepi menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Bali.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, pawai ogoh-ogoh hanya terjadi setahun sekali, sehingga banyak wisatawan penasaran melihatnya.
“Acara pasti mempengaruhi, apalagi ini ogoh-ogoh setahun sekali, ini salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara,” ucap Tjok Bagus. Senin (21/3/2023).
Pawai ogoh-ogoh di Bali digelar di seluruh kabupaten atau kota. Tjok Bagus menyebut, kondisi Nyepi yang tenang dan menghadirkan udara sehat turut menjadi daya tarik.
“Kalau Nyepi dengan ogoh-ogoh memang mereka (wisatawan mancanegara) sangat antusias, karena ini memang unik dan memberikan kesan sehat. Seperti yang saya bilang, ke depannya destinasi wisata yang diharapkan aman, sehat dan akhirnya mereka nyaman tinggal,” ucapnya.
Dia memprediksi, ketika Nyepi, rata-rata okupansi hotel seluruh Bali bisa mencapai 45-50 persen, di mana untuk sekarang keterisian kamar masih berada di angka 40 persen.
Kendati begitu, Tjok Bagus tetap mengimbau supaya pihak hotel atau akomodasi tidak memakai kata Nyepi atau unsur dan simbol keagamaan sebagai nama promosi, supaya tidak berdampak terhadap tradisi dan menimbulkan kekeliruan di wisatawan.
“Nanti dikira paket Nyepi itu orang bisa keluar, konotasinya jadi membuat begitu. Saya minta juga pelaku pariwisata itu, soalnya ini kan persaingan destinasi begitu ketat ya sekarang,” ucapnya.
Tjok Bagus juga menghimbau kepada wisatawan mancanegara yang berada di Bali saat Hari Suci Nyepi pada 22 Maret 2023, untuk ikut menjaga nilai budaya Hindu.
Hal itu menyangkut larangan keluar dari penginapan saat Nyepi, larangan membuat keributan atau suara bising, dan mengenai pencahayaan seperti tertuang dalam Catur Brata Penyepian yaitu Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, Amati Lelanguan.
“Kan orang asing suka tenang, seperti kemarin (isu) kokok ayam saja. Kan mereka harus dapat tenang dan sehat tentu harus mempersiapkan seperti ini loh kondisi Nyepi. Pihak akomodasi manapun harus sudah menginformasikan bagaimana aturan Catur Brata Penyepian,” terangnya.
Dia mengakui bahwa sejauh ini wisatawan mancanegara yang memutuskan mengikuti rangkaian Nyepi bisa melaksanakan dengan baik, juga jika terjadi pelanggaran, maka di seluruh tempat telah disiagakan penjaga dan pecalang.
(R.Hidayat/)