Banyuwangi//suaraglobal.id – Patroli dan sambang dialogis dalam menciptakan situasi harkamtibmas kawasan wisata bahari dan konservasi penyu oleh Satpolairud Polresta Banyuwangi dengan cara menjalin komunikasi dan memberikan binluh kepada pengelola serta wisatawan.
Dalam Patroli dan sambang dialogis yang dilaksanakan pada Minggu, (14/5/2023), pukul 09.30 WIB. Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan rasa aman dan menciptakan harkamtibmas area wisata bahari dan konservasi penyu aman dan kondusif.
Menghimbau kepada pengelola wisata pantai cemara dan pengunjung untuk selalu menjaga keamanan obvitnas secara bersama-sama dengan tidak melakukan aktivitas perburuan liar, mengkonsumsi minuman beralkohol yang dapat menyebabkan perselisihan akibat pengaruh minuman keras dan waspada terhadap perubahan cuaca extrem.
Kasat Polairud Polresta Banyuwangi Kompol Masyhur Ade, S.I.K, M.H. melalui kanit pos polisi unit kota Aipda Haerul Umam, S.H menjelaskan “kegiatan yang patroli dan sambang dialogis yang dilaksanakan untuk memberikan binluh dan edukasi kepada pengelola tempat wisata, nelayan dan masyarakat untuk tidak melakukan perburuan hewan yang dilindungi maupun membuang sampah sembarangan serta selalu memperhatikan cuaca pada saat beraktivitas”.
Lebih lanjut, patroli dan sambang dialogis yang dilaksanakan untuk menjalin komunikasi dalam menjaga keamanan secara bersama-sama dan mewaspadai cuaca ekstrem maupun antisipasi terjadinya tindak kejahatan yang berada di area kawasan wisata bahari maupun konservasi.
Dengan melakukan patroli dan sambang dialogis area wisata khususnya tempat konservasi penyu secara teliti dapat memberikan rasa aman, nyaman dan menciptakan situasi yang kondusif.
Pengawasan yang dilakukan oleh personel polair meliputi pengawasan dan pemantauan kepada security tempat wisata, pengelola dengan cara melakukan pendekatan secara persuasif dan menghimbau kepada pengelola untuk melakukan patroli secara berkala.
“Maksud dan tujuan patroli guna mengantisipasi tindak kejahatan yang terjadi dan antisipasi penyeludupan hewan penyu yang dikirim menggunakan perahu dan menghimbau kepada pengelola untuk selalu berkomunikasi dan koordinasi dalam cipta kondisi dengan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol yang dapat melanggar hukum serta menganggu harkamtibmas,” pungkas Haerul Umam. (Bunarwi)
