Malang // suaraglobal.id – Sebuah gandeng bermuatan tebu mengalami kecelakaan di tanjakan Karangkates, Sumberpucung, dekat perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar Rabu (17/5) pagi sekitar pukul 06:00. Akibatnya lalu lintas sempat macet dan kendaraan harus antre selama berjam-jam.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Malang, Iptu Sunarko menjelaskan, truk gandeng dengan nopol AG 8106 AJ yang dikemudian Suprianto melaju dengan kecepatan sedang dari arah Blitar, sesampainya di TKP truk tersebut tak mampu melewati tanjakan dan akhirnya terguling.
“Pada saat menanjak dan hendak belok ke kiri, ban truk mengalami selip, pengemudi juga tidak dapat menguasai kendaraan. Akibatnya truk terbalik muatan berceceran,” ujarnya.
Pada saat yang bersamaan truk tersebut bersimpangan dengan truk tronton yang memuat galon air mineral. Beruntung, truk gandeng bermuatan tebu itu bisa menghindarinya, sehingga tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
“Sampai saat ini kedua sopir sehat wal afiat,” sambungnya.
Akibatnya jalur penghubung Malang-Blitar tersendat beberapa waktu karena proses evakuasi. Namun hanya sepeda motor yang bisa lewat jalur tersebut.
“Jalur bisa dilewati secara bergantian, karena truk tebu yang terguling belum dapat dievakuasi. Sekarang masih menunggu truk kosong untuk memindahkan angkutan tebu,” tambahnya.
Nampak hanya bagian depan truk terguling menutup badan jalan di sebelah selatan, sementara bagian belakang juga mengangkut tebu masih berada di atas badan jalan. Truk pengangkut galon pun sudah berhasil dipinggirkan oleh pihak kepolisian sekitar pukul 12:30 WIB, sehingga setengah badan jalan bisa dilewati.
Sementara itu, Ismed, sopir truk dari arah Blitar mengatakan jika sejak pagi truk yang dikendarai tak bisa bergerak akibat peristiwa itu.
“Sudah hampir dua jam kami menunggu, namun mungkin karena muatannya banyak, proses pemindahan muatannya juga lama, alhamdulillah sudah bisa dilewati karena truk putih sudah dipinggirkan,” ujarnya.
Agus Haryanto, warga yang menonton proses evakuasi mengatakan jika di tkp tersebut memang sering ada truk gagal menanjak, sehingga ditempat tersebut kadang ada pengatur jalan sukarela dari warga, dan banyak juga youtuber yang sering mangkal disana untuk merekam truk maupun kendaraan besar menanjak.
“Lokasi kejadian memang dikenal masyarakat sekitar sebagai sitinjau lauiknya malang. Jalan naik turun dan tikungan tajam membuat truk-truk dengan muatan besar harus ekstra fokus,” katanya. (Diky)
