INDRAMAYU // suaraglobal.id – Kisah perjuangan menjalani hidup menjadi tukang becak asal Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah bernama Masraf, di Usianya yang tidak muda lagi, Masraf tetap semangat mengais Rezeki ditemani becak berwarna hijau miliknya. Senin(22/05/2023)
Berikut kisah lengkap Masraf seorang tukang becak asal Kabupaten Pekalongan. Siang itu saat ditemui awak media, Masraf tampak mengayuh pedal becaknya untuk mengantar penumpangnya yang saat itu ditumpangi penumpang seorang Wanita. Masraf terlihat sedikit terburu-buru di kawasan Alun-alun Kabupaten Pekalongan untuk mengantarkan Penumpang tersebut.
Usai mengantar penumpang yang tak jauh dari alun-alun, ia bergegas menuju Masjid Agung Al- Jami Pekalongan Kalam yang ada di kawasan Kabupaten Pekalongan untuk memenuhi kewajibannya sebagi umat beragama Islam, Kayuhan pedal becak Masraf pun dibarengi lantunan suara Adzan.
Sesampainya di Masjid, ia langsung memarkirkan bencanya, lalu masuk untuk melaksanakan salat. Usai menunaikan sholat, ia duduk di Jok depan penumpang depan becak yang ia parkirkan di depan HOTEL NAMIRA Sembari berharap ada penumpang yang menghampiri, pria berusia sekitar setengah abad itu berbincang dengan beberapa orang di sekitarnya.
“Nasib ya nasib, tapi tidak boleh pasrah,” tegas Masraf saat berbincang mengenai pendapat menjadi pengayuh becak. Di tengah keluhan yang disampaikan beberapa orang mengenai perekonomian di masa sulit, Masraf hanya tersenyum tipis, “pasrah Maring Gusti Allah” ucapnya
“Saya sudah susah dari muda, sekarang biasa saja. Jangan mengeluh, berusaha semampunya, saya yakin kalau rejeki sudah ada porsinya, tidak akan tertukar” Imbuhnya.
(Aji Jack)