Banyuwangi//suaraglobal.id – Personel gabungan yang terdiri dari TNI, AL, Satpolairud, Basarnas, BPBD, SAR Binaan dan kelompok nelayan kembali menemukan satu lagi jenazah ABK KMN. Mekar Jaya yang sebelumnya pada hari Minggu, 10/9/2023 sekira pukul 10.00 WIB menemukan jenazah ABK KMN. Mekar Jaya atas nama Supriyanto.
Kasat Polairud Polresta Banyuwangi Kompol Masyhur Ade, S.I.K, M.H. menjelaskan “kegiatan penyisiran hari ke-enam ABK KMN. Mekar Jaya yang hilang di perairan pelawangan dilaksanakan pada hari Senin, 11/9/2023 sekira pukul 06.00 WIB. bersama Aiptu Erman Wahyudi, Bripka Ach. Taufiq, Bripka, I Wayan Wedhana, TNI-AL, BPBD, Basarnas, SAR Binaan dan kelompok nelayan,”.
Pada saat melakukan penyisiran bersama ± 10 menit, tepatnya sekira pukul 06.10 WIB personel SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah ABK KMN. Mekar Jaya atas nama Musbah Suduri alias Dorik, (55) yang tak jauh dari titik lokasi penemuan jenazah Supriyanto alias To.
Lebih lanjut, Kompol Masyhur menambahkan penemuan jenazah berawal dari giat SAR yang dilaksanakan untuk melakukan penyisiran dari perairan Grajagan menuju area sekitar lokasi laka laut. Saat berada di perairan Tanjung Purwo di koordinat 8°40’29″S – 114°18’1″E. personel gabungan melihat jenazah yang terapung di tengah laut, “ujarnya.
Kemudian dari temuan tersebut, personel SAR gabungan mengevakuasi jenazah tersebut ke pinggir laut dengan menggunakan perahu karet untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut.
Setelah dilakukan identifikasi, jenazah tersebut dikenali atas nama Dorik, (55) yang merupakan salah satu korban yang hilang saat musibah laka laut terjadi.
Atas penemuan jenazah Supriyanto dan Dorik, jumlah korban meninggal berjumlah enam orang dan kini personel gabungan mencari satu lagi ABK yang hilang atas nama Tolip, (40) yang belum di ketemukan.
Pada saat giat SAR dilaksanakan, situasi kondisi perairan Grajagan tenang dan kasus laka laut KMN. Mekar Jaya masih ditangani Satpolairud Polresta Banyuwangi.
Atas permintaan pihak keluarga, jenazah korban langsung di bawah kerumah duka untuk dilakukan pemakaman secara adat.
Tak lupa, Kompol Masyhur menyampaikan pesan kepada kelompok masyarakat nelayan untuk selalu mengenakan life jacket sebagai salah satu alat keselamatan yang wajib dipakai pada saat berlayar dan mengingatkan nelayan untuk selalu memantau perkembangan cuaca terkini melalui website BMKG.
Dafid