Surabaya // suaraglobal.id – Puluhan bangunan liar yang ada di tanah milik Perusahaan Properti Pakuwon Group di kawasan Banjarsugihan Rt.07, Kecamatan Tandes, Surabaya digusur, Rabu (27/9/2023).
Beberapa dari penghuni bangunan semi permanen yang digusur ini pun mengungkapkan jeritan hatinya. Pasalnya, penggusuran ini dinilai telah merampas usaha yang mereka jalani selama bertahun-tahun tersebut.
Mitro, salah satu penghuni bangunan semi permanen ini mengungkapkan bahwa penggusuran ini akan membuat kondisi tempat tinggal dan usahanya semakin sulit. Pasalnya, ia tak tahu akan tinggal dimana lagi sebagian anak anaknya juga sekolah disini.
“Kondisinya akan semakin sulit. Pihak Pemerintah Desa dan dari Perusahaan seharusnya juga mampu memberikan solusi yang kongkrit,” ujar salah satu warga yang kebingungan tersebut kepada suaraglobal.id, Rabu (27/9/2023).
Penghuni bangunan liar yang digusur dan hanya bisa pasrah menerima kenyataan.
Salah satu warga yang juga membenarkan, sebelumnya pihaknya telah menerima surat pemberitahuan. Kini, ia hanya bisa pasrah dan menerima kenyataan ini.
“Kalau ganti rugi memang tak ada. Kita terima penggusuran ini, kita sadar kita salah, tapi tolong lah berikan solusi yang layak agar kita bisa menempati seperti dulu mengingat kebanyakan anak anaknya masih sekolah disini, tidak mungkin mengurus surat pindah langsung selesai. Saya di sini sudah 20 tahun,” tukasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh, Yanto, penghuni bangunan semi permanen yang dengan sabar menempati rumah yang tidak layak huni tersebut. Ia mengaku hanya bisa pasrah atas penggusuran ini.
Sebagai bentuk ungkapan untuk meluapkan isi hatinya, Yanto juga menuliskan sebuah tulisan di papan yang berada di tempatnya.
“Sek Bos, Enteni, Aku Tangi Tak Bongkar Dewe, (Sebentar bos, tunggu, kalau saya bangun tidur nanti tak bongkar sendiri),” tulisnya.
Tak hanya itu, pria yang menempati lokasi sudah 20 tahunan ini juga menuliskan kalimat lain di papan. “Ya Allah, aku pasrah hidupku kepadaMu,” tulisnya lagi.
Dengan adanya penggusuran ini, Yanto berharap, ia nantinya akan bisa kembali dapat tempat tinggal yang layak. Sebab, ia adalah tulang punggung dalam keluarganya.
“Tentu kami berharap bisa dapat tempat lagi. Tapi saya juga bingung, gimana caranya. Saya pasrah kepada Allah. Semoga mendapat ganti yang lebih baik,” tutupnya.
( Red ).