Medan//suaraglobal.id
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) dari Fraksi Partai Gerindra, Aulia Aqsa dipecat dari partainya bukan karena dukungan terhadap salah satu bakal calon presiden (Bacapres), melainkan karena kinerja beliau di DPRD yang dinilai memiliki banyak persoalan, sehingga dikhawatirkan akan membawa dampak tidak baik atau merusak nama partai.
“Sudah dipecat dia (Aulia Aqsa,red) dari Partai Gerindra sejak Bulan Mei 2023 lalu dan tidak dicalonkan lagi menjadi untuk Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 mendatang. Bukan karena dukungan terhadap salah satu Bacapres, tapi persoalan kinerja sebagai wakil rakyat terkait bantuan sosial (Bansos) untuk pendidikan seperti pesantresn dan madrasah. Dan itu sempat di demo oleh masyarakat dan pemberitaan di media untuk Aulia ini sangat luar biasa. Sehingga dikhawatirkan merusak nama baik Gerindra,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu saat dihubungi suaraglobal.id melalui sambungan telepon Whats’App, dari Medan, Senin (9/10/2023).
Hal ini dikatakan Gus Irawan merespon maraknya pemberitaan terhadap Aulia terkait pindah ke Partai NasDem karena mendukung salah satu Bacapres.
Gus Irawan menjelaskan, selain surat pemecatan yang telah dikeluarkan pada Mei 2023 lalu, Partai Gerindra juga telah mengeluarkan surat Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk Auli Aqsa diwaktu yang sama, dan telah dikirimkan kepada Gubernur Sumut, Pimpinan DPRD Sumut, KPU Sumut.
“Sebelum dikeluarkan pemecatan, di internal Gerindra ada tahapan sidang sebanyak 3 kali, namun yang besangkutan (Aulia Aqsa, red) tidak hadir. Karena yang kami bahan yang kami sampaikan dalam sidang partai berdasarkan fakta dan pemberitaan yang luar biasa. Namun demikian, pada sidang tersebut diberikan kesempatan untuk membela diri. Namun akibat ketidakhadirannya, Partai Gerindra mengeluarkan keputusan untuk memecat sekaligus PAW Aulia Aqsa,” beber Gus Irawan.
“Jadi intinya, bukan kaerna dukungan salah satu Bacapres, tapi karena kinerja tidak baik dan berpotensi bermasalah dengan hukum. Maka dari itu, saat pencalonan legislatif untuk Pemilu 2024, kami tidak memasukkan namanya. Malah, kami mengajukan PAW yang saat ini sedang dalam proses. Kita tunggu saja PAW dia. Kalau dia ada mencaleg di tempat lain, ya harusnya segala fasilitas dia sebagai Anggota DPRD Sumut sudah putus, sudah tidak ada lagi itu. Dan Gerindra tidak bertanggungjawab jika terjadi temuan,” tandas Gus Irawan yang juga sebagai Anggota DPR-RI ini. (ZN)