Jombang // suaraglobal.id – Proyek pembangunan plengsengan jembatan yang berlokasi di dusun Bopong, desa Kabuh, kecamatan Kabuh, kabupaten Jombang ini, diduga dikerjakan asal asalan, sehingga menjadi pertanyaan warga setempat.
Pasalnya, pembangunan plengsengan jembatan yang menelan anggaran ratusan juta, bersumber dari dana desa tahun 2023 itu, bagian pondasinya tanpa di straus serta tidak menggunakan besi.
Selain itu, proyek yang mulai dari awal pengerjaan, tidak memiliki papan proyek, sehingga tidak diketahui pelaksana proyek, besaran anggaran dan lamanya pekerjaan jembatan.
Menurut keterangan dari salah satu warga setempat berinisial (TN) saat di temui awak media mengatakan, bahwa proyek pembangunan jembatan tersebut bersumber dari dana desa (DD) tahun 2023.
” Dari informasi proyek itu bersumber dari dana desa (DD) tahun 2023. Saya mendapat bocoran informasi, proyek itu anggaran nya senilai 130 juta, karena di lokasi proyek mulai dari awal pengerjaan juga tidak terpampang papan anggaran,” ujar TN kepada awak media.
Masih menurut TN, bahwa pondasi plengsengan jembatan yang pengerjaanya hampir selesai ini tidak di straus serta tanpa menggunakan besi.
” Iya bagian pondasinya tidak ada straus maupun besi nya. Saya khawatir tidak kuat menahan debit air sungai yang besar kalau musim hujan nanti,”tandasnya.
Selanjutnya, Kaur Perencanaan Desa Kabuh Muhamad Lutfi Adi Amrulloh membenarkan,jika anggaran pembangunan plengsengan jembatan dusun Bopong itu bersumber dari anggaran dana desa (DD) tahun 2023 senilai 137 juta bukan 130 juta.
“Sumber anggaranya dari dana desa desa (DD) tahun 2023 senilai 137 juta bukan 130 juta, pada saat ketua TPK sosialisasi dan menjelaskan terkait anggaran mungkin mereka salah dengar,” kata Muhamad Lutfi Adi Amrulloh di kantornya, Rabu (11/10/2023).
Saat disinggung, terkait pondasi bangunan plengsengan jembatan tidak di straus serta tidak menggunakan besi apakah sudah sesuai dengan RAB dan perencanaan nya.Muhamad Lutfi Adi Amrulloh menjelaskan,
“Iya betul tidak di straus serta tidak menggunakan besi, jadi hanya tatanan batu terus di kasih perekat campuran semen dan pasir sesuai dengan perencanaan di RAB nya,”jelas Kaur Perencanaan.
Sementara itu, Anjik Eko Saputro selaku Camat Kabuh saat di konfirmasi adanya hal tersebut ia menuturkan akan segera turun ke lapangan untuk menindak lanjuti.
” Menurut saya setelah adanya informasi dari warga ini, kami akan turun ke lapangan untuk menindak lanjuti dan perhatikan serta melakukan klarifikasi apakah proyek tersebut sudah betul dan sesuai dengan RAB nya,” tuturnya.
Reporter: Herlambang