Soe//suaraglobal.id
Pemuda Milenial dari Amanatuan Amram O. Bia, SM. Maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) dapil IV Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dari Partai Buruh. Ia maju Caleg untuk memperjuangkan rakyat kecil Kabupaten TTS. Amran.O. Bia mohon doa dan dukungan masyarakat di dapilnya.
Amran.O. Bia. SM. telah resmi mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten TTS beberapa waktu lalu sebagai Caleg Partai Buruh daerah pemilihan (dapil) IV. Ki’e, Amanatun Selatan, Nunkolo, Kot’olin, Boking, Santian, Noebana, Kabupaten TTS.
Kepada wartawan, Jumaat, 08 Desember 2023, pria kelahiran Amanatun itu mengungkapkan alasan dirinya maju Caleg di Kabupaten TTS, karena ingin memperjuangkan warga kurang mampu di Kabupaten TTS.
Saat ini, kata dia, berbagai strategi telah dilakukan dengan tujuan meraih simpati masyarakat. Ia mengaku sudah mendapatkan dukungan kuat dari keluarga untuk menjawab ekspektasi masyarakat yang menghendaki kemajuan.
”Saya ingin memperjuangkan hak-hak kaum muda, masyarakat yang terpinggirkan dan selama ini kurang terwakili,” tegasnya.
Caleg Nomor Urut 7 Partai Buruh itu menegaskan, momentum Pileg 2024 kesempatan untuk berbuat yang lebih banyak untuk masyarakat Kabupaten TTS, khususnya di Dapilnya.
“Saya kira memang kini saatnya. momentum pileg 2024 menyediakan ruang untuk berkiprah sebagai legislator. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu dukungan dan doa dari masyarakat sangat saya harapkan,” tegasnya.
Anak Muda Amanatun itu, selain berpengalaman di tana rantauan, Ia pun perna berkipra di dunia organisasi sejak menjadi mahasiswa.
“Selain pengalaman ditana rantauan, saya perna berkipra di dunia organisasi saat bermahasiswa. Sehingga saya mengetahui persis apa yang dibutuhkan masyarkat,” pungkasnya.
Anak Muda Asal Amanatun itu menyadari betul, tanpa kebersamaan dan dukungan dari semua elemen masyarakat, akan sulit baginya menempuh “perjalanan” menuju gedung Parlemen di Kabupaten TTS.
Amram mengatakan, seorang calon anggota legislatif harus mempunyai komitmen untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Komitmen itu merupakan keniscayaan. Apalagi dengan melihat kondisi sosial masyarakat Kabupaten TTS yang kita kunjungi belum begitu menggembirakan, dan memerlukan perjuangan,” tandasnya.
(Redi)