Batam//suaraglobal.id Kekhidmatan menyelimuti rangkaian Acara Hari Jadi Batam ke-194 tahun dalam Upacara yang dipusatkan di Dataran Engku Putri, Senin (18/12/2023). Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin, M.Pd. mendampingi Wali Kota Batam Muhammad Rudi berharap peringatan ini dapat menjadi pondasi terjalinnya kekompakan antara masyarakat dengan pemerintah.
“Sebagai masyarakat Batam kita wajib bersyukur kehadirat Allah SWT dan semoga peringatan ini dapat semakin mempererat kesatuan dan persatuan, yang bermuara pada terwujudnya kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Pada kesempatan itu budaya Melayu juga begitu kental, karena seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Batam mengenakan pakaian melayu, lengkap dengan tanjak dan kain samping. Dibacakan juga pembacaan sejarah Hari Jadi Batam oleh Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto.
“Disampaikan Wali Kota dalam sambutannya, momentum historis yang menjadi bertitik tolak penetapan Hari Jadi Batam ialah dari peristiwa pelimpahan wewenang kepada Raja Isa atau Nong Isa oleh Kerajaan Riau-Lingga,” jelasnya.
Pada awal abad ke-19 dibuka wilayah baru di Nongsa oleh Raja Isa bersama rombongan keluarga kerajaan dari pusat kerajaan Riau-Lingga. Dengan Raja Isa sebagai wakil kerajaan, pada 22 Jumadil akhir 1245 hijrah, atau bertepatan dengan 18 Desember 1829 masehi. Maka ditetapkanlah Hari Jadi Batam diperingati setiap tanggal 18 Desember. Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 4 Tahun 2009.
“Ini perlu diketahui bagaimana sejarah Batam dengan pemerintahan dan pembangunan kita yang saat ini. Agar generasi penerus juga tahu dan dapat melestarikan sejarah Hari Jadi Batam,” ujarnya.
Jefridin mengajak dengan letak wilayah Batam yang strategis masyarakat Batam dapat mengambil kesempatan peluang dari pembangunan, guna mendorong ekonomi kesejahteraan dan kemajuan Kota Batam.
“Mari kita sambut Kota Batam kota baru dengan impian yang lebih besar agar tewujudnya masyarakat kota Batam yang maju dan modern,” ajaknya. (Nursalim Turatea).