Surabaya//suaraglobal.id – Penanaman sejuta bibit cabai gencar dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya. Selain di lahan sekitar Kelurahan Bangkingan, penanaman tersebut juga dilakukannya di lahan wilayah Sumur Welut Lakarsantri Surabaya bersama kelompok tani (poktan).
Gencar lenanaman bibit cabai ini, upaya untuk menghadapi dan mengendalikan inflasi di Kota Pahlawan membantu saat lebaran 2024. Menurutnya, saat bibit cabai baik cabai rawit maupun cabai merah ditanam, dalam jangka waktu sekitar 3 bulanan akan dapat mengunduh masa panen.
“Perkiraan awal bulan April dapat kita panen,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pertanian DKPP Kota Surabaya, Rahmad Kodariawan melalui keterangannya diterima suaraglobal.id, Rabu (20/12).
Rahmad Kodariawan menceritakan bahwa, sebelumnya sekitar 3 bulan lalu, pihaknya juga melakukan penanaman komoditi cepat panen yang dipersiapkan untuk menyambut natal dan tahun baru (Nataru).
“Kali ini sudah bisa panen dan bisa membantu mengendalikan inflasi tersebut,” terangnya.
Untuk lahan, lanjut kata Rahmad, di Kelurahan Bangkingan ada sekitar 2ribu meter untuk menanam cabai. Begitu juga lahan cukup luas di Kelurahan Sumur Welut. Totalnya yang di tanam sekitar 1 juta lebih bibit cabai.
“Para kelompok tani (poktan) turut melalukan penanaman bibit cabai dan kami turut membantunya sampai pemupukan. Yang merawat bibit cabai ini para poktan,” ujarnya.
“Nanti saat panen bisa menikmati hingga di jual oleh mereka (poktan) serta dapat menambah penghasilan mereka,” tutur Rahmad lagi.
Masih kata Rahmad, alasan pihaknya memilih menanam sekitar 1 juta cabai ini karena cabai merupakan kebutuhan bahan pokok sangat banyak.
“Paling tidak, ketika panen cabai nanti dapat membantu memenuhi kebutuhan,” imbuhnya. (bud/mnf/red)