Medan//suaraglobal.id Koalisi Pemuda dan Masyarakat Bantaran Sungai Bersatu (KPM BSB) apresiasi Aksi Kampanye Beranyut Peduli Sungai Deli yang di promotori Majid selaku anak Bantaran Sungai Deli dengan mengajak Warga Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor dan Medan Polonia beranyut mengarungi sungai sepanjang 3 Km memakai ban pada Minggu, 7 Januari 2024 kemarin.
Selain itu, Koalisi Pemuda dan Masyarakat Bantaran Sungai Bersatu (KPM BSB) sepakat dengan ajakan dalam aksi beranyut mulai dari Avros Park hingga Kampung Aur, yaitu menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian sungai dengan tidak membuang sampah di sungai.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Koalisi Pemuda dan Masyarakat Bantaran Sungai Bersatu M. Razif Randi, S.E. usai rapat di kantor sekretariat KPM BSB jalan Lampu 1 Bawah Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun, pada Senin malam. (8/1/2024)
“Ya Kita dari Koalisi Pemuda dan Masyarakat Bantaran Sungai Bersatu atau KPM BSB mengapresiasi Aksi Beranyut Peduli Sungai Deli yang di gerakkan oleh Saudara Majid dengan mengajak masyarakat Sungai Deli beranyut sepanjang 3 Km dengan hanya memakai ban untuk turut mengingatkan warga bantaran sungai agar tidak membuang sampah dan limbah ke sungai”, ujar Randi sapaan akrab M. Razif Randi, S.E.
Randi mengatakan lebih lanjut, ajakan kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai untuk menjaga kelestarian dan kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sesuai dengan visi misi dan program dari KPM BSB itu sendiri.
Selaku pemuda dan masyarakat bantaran Sungai Deli, Randi sangat kecewa dengan Pemko Medan saat melakukan normalisasi sungai. Randi menyoroti normalisasi sungai yang dilakukan dengan mengajak TNI untuk bergotong-royong membersihkan sungai dengan menebang habis pohon-pohon yang berada di pinggiran Sungai Deli.
“kita selaku pemuda dan masyarakat bantaran Sungai Deli kecewa dan sangat menyayangkan banyaknya pohon-pohon di pinggiran sungai ditebangi habis saat normalisasi waktu itu, pohon itukan bagian dari sungai untuk mencegah terjadinya abrasi atau longsor jika tanah dipinggir sungai terkikis arus saat banjir,” jelas Randi.
Randi mengaku banyak laporan dari warga kepadanya selaku Ketua Koalisi Pemuda dan Masyarakat Bantaran Sungai Bersatu, warga mengatakan di tebangnya pohon, jika banjir warga menjadi was-was terjadinya abrasi longsor, takut rumahnya hanyut terseret arus air sungai.
Selain itu Randi juga menyayangkan, pasca pembersihan sungai yang di lakukan Pemko Medan sampah bambu dan pohon yang di tebang dibiarkan berada di pinggir sungai sehingga saat banjir banyak sampah bambu tersebut hanyut terseret arus air dan memasuki pemukiman warga.
Randi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada promotor aksi beranyut yang telah membantu menyampaikan aspirasi masyarakat bantaran sungai melalui kampanye peduli sungai tersebut.
“Rasa salut dan juga tak lupa menyampaikan rasa terimakasih kami kepada saudara Majid yang telah membantu menyampaikan aspirasi masyarakat bantaran Sungai Deli melalui aksi beranyut kemarin dengan turut serta mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai dan menyuarakan untuk tidak menebang pohon-pohon di pinggiran Sungai Deli,” tutup Randi.
Sementara itu, saat di konfirmasi awak media melalui via WhatsApp terkait atas apresiasi dari Ketua Koalisi Pemuda dan Masyarakat Bantaran Sungai Bersatu, Majid merasa bersyukur dan senang atas support yang diberikan oleh KPM BSB.
Majid juga berharap kerjasama serta bimbingannya terkait kelangsungan ataupun kesejahteraan sungai dan masyarakatnya.
“Alhamdulillah, ternyata bukan saja masyarakat Sungai Deli yang mendukung aksi kami, tapi dukungan juga datang dari saudara kami dari Koalisi Pemuda dan Masyarakat Bantaran Sungai Bersatu. Untuk itu Majid mengucapkan terimakasih atas supportnya, salam kenal dari kami, dan semoga bisa terus bersinergi,” ujar Majid asli anak bantaran Sungai Deli yang maju sebagai Caleg DPRD Kota Medan Dapil 5 Nomor Urut 4 dari Partai Ummat. (Red/Joe)