Surabaya//suaraglobal.id – Pelican Crossing atau penyebrangan dengan sinyal lampu lalu lintas untuk pejalan kaki di wilayah pinggiran Kota Surabaya sisi barat terhitung (22/12), lalu sampai sekarang pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya belum di lakukan perbaikan perawatan berkala dan terkesan di abaikan.
Selain itu, pihak Dishub Kota Surabaya terkait adanya Pelican Crossing tidak aktif, disinyalir hanya menunggu laporan warga setempat yang kemudian di tindak lanjuti. Mengingat juga para kalangan masyarakat banyak yang khawatir takut saat akan menyeberang pada tempat penyeberangan jalan tersebut.
Bagaimana langkah Dishub Kota Surabaya menyelesaikan Pelican Crossing supaya dapat berfungsi kembali hingga di perbaiki. Dan jika, tidak di perhatikan patut menduga kinerja Dishub Kota Surabaya layak di evaluasi.
Berdasarkan sumber informasi masyarakat sekitar menyampaikan, untuk lampu penyeberangan pejalan kaki (Pelican Crossing) memang sudah lama tidak aktif dan belum ada tanda-tanda untuk perbaikan.
“Itu lampu penyeberangan sudah lama mati. Dari petugas (Dishub) sempat memperbaiki, tetapi tetap sama tidak bisa berfungsi. Apalagi itu kerap kali dipakai menyeberang siswa sekolah serta orang tua menjemput maupun mengantar anak sekolah,” kata sumber yang enggan menyebutkan namanya.
Kemudian, dikatakan warga sekitar turut mengeluhkan lampu penyeberangan jalan kaki itu tidak dapat berfungsi. Lebih-lebih mengantar dan menjemput anak ke sekolah merasa was-was saat menyeberangi jalan raya kendaraan cukup banyak yang melintas.
“Sudah lama lampu penyeberangan jalan kaki itu tidak bisa (fungsi). Saya sama anak ketika mengantar dan menjemput sekolah kalau menyeberang takut ketabrak, sebab kendaraan melintasi cukup banyak,” tutur warga, mengeluh.
Sebelumnya, dikonfirmasi melalui seluler WhatsAppnya, Tundjung Iswandaru, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Surabaya mengatakan, terkait lampu penyeberangan jalan tidak aktif pihaknya menyebutkan tidak menutup kemungkinan masih ada yang rusak pada pengoperasian.
“Tolong sampaikan ke saya, nanti akan kita betulkan,” ujarnya.
Selanjutnya, dengan keberadaan tidak aktif lampu penyeberangan jalan apakah ada perawatan berkala? Kadishub Tundjung menyebut bahwa, hal itu ada dari satuan tugas (satgas) Dishub Kota Surabaya yang mengontrol berkeliling.
“Ya, satgas kami keliling. Misalnya, ada laporan lampu penyeberangan jalan yang mati, satgas kami mendatangi, lalu dibetulkan,” kata Tundjung.
Dia menyampaikan, para satgas Dishub Kota Surabaya jika sudah melakukan pembetulan lampu penyebrangan jalan. Tetapi, masih tetap belum dapat difungsikan, maka dibetulkan sampai bisa fungsi kembali.
“Kami betulkan sampai fungsi. Biasanya masyarakat juga menyampaikan terkait tersebut kemudian menanggapi dan dibetulkan,” dalih Tundjung.
Untuk estimasi pembenahan lampu penyebrangan jalan lama dan tidaknya tergantung pembetulannya. Sehingga, kata Tundjung, di usahakan secepat mungkin.
“Selama ada laporan masuk dari warga ke kami, atau mungkin satgas kami melakukan keliling serta kelihatan, ya dibetulkan lampu penyeberangan jalan,” ujarnya. (mnf/red)