Jombang // suaraglobal.id – Festival “Bancakan Salak” dan Kirab Budaya tahun ini di Desa Galengdowo menjanjikan sebuah pengalaman yang berbeda dan lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dengan inovasi baru, festival ini mengintegrasikan perlombaan kreativitas membuat gunungan dan pertunjukan tari-tarian yang memperkaya nuansa budaya desa.
Tahun ini, Festival dimulai dengan acara Bancakan Salak (9/5), dimana Gunungan salak yang disiapkan merupakan hasil patungan para petani salak di desa tersebut. Acara diawali dengan prosesi doa bersama, diikuti oleh pembagian salak kepada ratusan warga yang hadir. Ini menjadi momen yang menggembirakan dan penuh makna, di mana setiap orang dapat menikmati kelezatan salak yang merupakan salah satu kebanggaan Desa Galengdowo.
Festival dilanjutkan pada acara puncak Kirab Budaya (11/5), dimana warga desa berjalan dengan rute sejauh 5 Km sambil menampilkan hasil kreatifitas mereka dalam membuat gunungan dan tari-tarian dari masing-masing dusun di Desa Galengdowo. Gunungan dan tari-tarian menjadi sarana pelestarian seni dan budaya yang telah diwariskan turun-temurun. Festival semakin meriah dengan iringan sound horeg yang berasal dari Jombang maupun kota sekitar, yang menarik perhatian dan antusias dari penonton.
Dalam festival ini, Mahasiswa Bina Desa Kelompok 1 dari Program Studi Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur, yang terdiri dari Aldilah Dian Magfiroh, Ighfir Nur Rifia Balqis, Said Ahmad Fadhilah, M. Ilham Hanafi dan Fajar Heridoan Limbong turut aktif dan berkontribusi dalam persiapan dan pelaksanaan festival. Mereka membantu memetik salak dan menyiapkan gunungan salak yang akan dibagikan kepada warga serta mempersiapkan keperluan kirab budaya.
“Adanya sound horeg menjadi hal sangat unik di daerah jawa timur yang patut dipertahankan untuk mendobrak kreatifitas dan daya tarik, karena di daerah asalku (Bekasi) tidak ada hal seperti ini” Ujar Said, sebagai pengalaman pertamanya melihat festival dengan iringan sound horeg.
Dengan adanya Festival Bancakan Salak, Desa Galengdowo berharap untuk tidak hanya mempertahankan tradisi mereka tetapi juga untuk menarik perhatian lebih luas, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan budaya lokal.
( Red ).