SURABAYA//suaraglobal.id
Persaudaraan tanpa pandang jabatan atau seduluran tanpa memandang jabatan (STMJ) yang selalu digaungkan oleh Imam Alfa’atih yang akrab dipanggil Abah Imam pencinta seni sejak kecil jaman ngamen dan menjajakan asongannya di terminal Tuban Jawa Timur, benar – benar sangat menginspirasi kaum milenial.
Puluhan karya lagu tercipta olehnya seperti lagu Polisi Presisi, Kawah Ijen, Salam STMJ, Ojo Rumongso Biso, Rindu Tanah Suci, Rencana Terbaik Tuhan, Perbedaan Itu Ada, dan banyak karya cipta lainnya yang terangkum di canal YouTube SALAM STMJ Seduluran Tanpa Memandang Jabatan.
Bahkan karya lagu ciptaanya sebagian dibeli penyanyi dan label musik di Jawa Timur.
Sosok Imam Alfaatih yang terlihat serius, dibalik itu semua karakter aslinya sangatlah ramah dan familiar pada setiap orang, suka bercanda.
Tak heran bila Imam memiliki banyak teman dan disegani karena sikap santunnya, pria yang sangat mencintai dunia entertainment ini sering mengingatkan sesama dengan kalimat jangan merasa bisa tetap rendah hati, Karena lahir dan mati memerlukan tangan orang lain.
Demikian pula disaat mengundang pelaku seni dari luar kota disebuah rumah makan kota Bondowoso, Abah Imam selalu memikirkan apa mereka sudah makan, karena itulah prinsipnya jangan sampai kecewa jauh-jauh dari luar kota. Karena orang kecewa akan berbahaya kelak dikemudian hari.
Inilah bentuk perhatian Abah Imam menjamu para pegiat seni dari kota Jombang dan Banyuwangi. Selasa (09/07/2024).
“Saya mencintai seni terutama musik dangdut sejak kecil, jaman ngamen naik turun bus di terminal satu ke terminal lainnya, dangdut koplo sudah mendarah daging bagi saya. Saya juga memberi apresiasi dengan kemajuan musik dangdut saat ini yang sangat luar biasa” tutup pria asli Tuban ini.
Arnold