Banyuwangi//suaraglobal.id – Diduga tidak tahan dengan kehidupan di tengah laut, 4 ABK nekat menceburkan diri di laut, di wilayah perairan ALas Purwo sekitar 40 Mil dari Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi. Selasa (30/7/2024).
Kapolresta Banyuwangi Kombes Nanang Haryono, S.H., S.I.K., M.Si melalui Kasat Polairud Polresta Banyuwangi AKP. I Nyoman Ardita, S.H., M.H., mengatakan pihaknya menerima laporan dari nahkoda kapal tentang adanya 4 ABK yang iya bawa menceburkan diri ke laut di wilayah perairan Muncar.
Dari keterangan saksi yang didapat, Kasat Polairud menjelaskan kronologi berawal pada hari Jumat 14/6/2024 sekira pukul 10.00 WIB kapal KMN. Sumber Risqi A berlayar dengan 33 orang ABK dari Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi menuju Fishing Ground untuk mencari ikan.
Selanjutnya pada hari Minggu 23/6/2024 sekira jam 07.00 WIB sebanyak 2 orang ABK pulang mendahului pulang dengan kapal KMN. Setia Bakti E karena tidak betah sebab mabuk laut.
Lebih lanjut, Kasat Polairud mengatakan pada hari Sabtu (27/7/2024) nahkoda KMN. Sumber Risqi A menerima telepon satelit dari Nahkoda KMN. Samudra A untuk meminta bantuan untuk menarik kapalnya kepelabuhan Muncar, Banyuwangi dikarenakan mengalami kerusakan mesin.
Setelah membantu menarik kapal tersebut, nahkoda KMN. Sumber Risqi A berpisah dengan nahkoda KMN. Andalan Samudra A untuk kembali ke lokasi Fishing Ground.
Dari keterangan saksi, yang pada saat itu sedang sarapan pagi muncul rencana dari para korban (ABK) untuk melompat ke laut karena mereka merasa tidak betah sebab merasa bekerja terlalu berat sehingga ingin cepat pulang.
Rencana tersebut sudah direncanakan oleh ke 6 ABK KMN. Sumber Risqi A sekitar 1 minggu yang lalu (Saat dimintai keterangan oleh petugas Satpolairud).
Saksi bercerita hampir setiap hari ketika berkumpul, 6 orang ABK yaitu Diki Darmawan, Muhamad Asep Ilmi, (19) asal Kuningan, Muhamad Diman, (20) asal Serang, Indra Lesmana, (20) asal Serang, Muhammad Suhendra, (20) asal Pekalongan dan Gilang.
Diketahui, ketika ada ABK lainnya, ABK yang nekat menceburkan diri kelaut tidak perna mengeluhkan tidak betah ataupun ingin cepat pulang,” kata Kasat dari keterangan saksi.
Setelah mendapatkan kesempatan yang cukup, 5 ABK yang nekat tersebut bergegas mengemasi pakaian secukupnya, handphone serta dompet yang di masukan ke dalam plastik bening besar tempat biasa untuk menyimpan ikan.
Dirasa cukup kelima, ABK nekat tersebut melompat satu persatu melalui bagian belakang kapal dekat WC di pojok kiri kapal di mulai dari Indra Lesmana, di ikuti Muhamad Asep Ilmi sambil melempar plastik bening berisi pakaian dan barang-barang mereka, berikutnya Muhammad Suhendra dan terakhir Muhamad Diman, sedangkan Diki Darmawan tidak jadi ikut melompat karena takut dan tidak bisa berenang.
Melihat rekannya masih berpegang pada plastik yang dibawa sekira 30 detik dan menjauh dari kapal, kemudian saudara saksi melaporkan kejadian tersebut kepada Gilang dengan mengatakan bahwa ada yang lompat. Kemudian saudara Gilang menanyakan kepada saudara saksi siapa yang melompat. Kemudian saudara saksi mengatakan dengan menjawab yang melompat “Ilmi, Diman, Indra, Suhendra,” ucap saksi.
Mengetahui kejadian tersebut, Gilang langsung menyampaikan hal tersebut kepada ABK lainnya dan nakhoda untuk mencari dan menyelamatkan ABK nekat yang menceburkan diri sembari untuk menghubungi keamanan setempat untuk meminta bantuan dalam mencari ABK nekat tersebut.
Menerima laporan tersebut, Kasat Polairud melalui anggotanya membentuk Tim SAR gabungan yang terdiri instansi terkait berserta SAR binaan guna mencari ke 4 ABK nekat selama 7 hari ke depan.
Pewarta: Bunarwi