Labuhanbatu//suaraglobal.id
Pernyataan Pengacara Hukum PT. Kedawi Jaya Dan Alur Naga di salah satu group WhatsApp Pro Jurnalis media Siber DPC Labuhanbatu Raya, diduga merendahkan profesi dan tugas wartawan, pada Rabu. (14/08/2024)
Diketahui pesan WhatsApp yang ditulis oleh seorang Pengacara perkebunan kelapa sawit itu merupakan respon atas pemberitaan di salah satu Media Online tentang dugaan PT. Kedawi Jaya dan Alur Naga yang tidak memiliki izin HGU.
Pemberitaan yang ditulis oleh Wartawan Media online, Nuh Nasution, yang juga merupakan Sekretaris DPC Pro Jurnalismedia (PJS) Kabupaten Labuhanbatu Raya itu direspon oleh pengacara perkebunan tersebut dan terkesan merendahkan profesi Wartawan.
“Ini yang rilis wartawannya apa sudah mendapat bukti yang akurat, atau hanya sekedar cuap untuk cari uang”, tulis RA Pengacara PT. Kedawi Jaya di Group WhatsApp.
Pernyataan tersebut disinyalir disampaikan RA selaku pengacara PT. Kedawi Jaya itu tidak memiliki dasar dan diduga risih akan terungkapnya permasalahan perusahaan perkebunan tersebut kepermukaan publik.
Tak hanya itu, RA juga menyampaikan wartawan agar lain kali mencari informasi yang lebih akurat agar kelihatan profesionalnya.
“Jangan asal berita, nanti bisa bahaya ini masuk pencemaran nama baik dengan kata diduga,” ujarnya di group WhatsApp Pro Jurnalismedia Siber.
Merespon pernyataan pengacara perkebunan tersebut, Ketua DPC Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Labuhanbatu Raya Rizal Efendi SH, angkat bicara dan menilai pernyataan Pengacara perkebunan tersebut merendahkan profesi wartawan.
Dimana kata Rizal profesi wartawan merupakan tugas yang mulia untuk melakukan sosial kontrol, dengan metode mencari, mengumpulkan informasi untuk dimuat di dalam suatu pemberitaan.
“Jadi jika pihak ada yang dirugikan terhadap suatu pemberitaan yang dimuat oleh wartawan, kiranya langkah yang efektif adalah meminta untuk memberikan hak jawab, bukan mengeluarkan statement ke publik sehingga dapat menggores dan melukai perasaan wartawan”, katanya.
Oleh karena Rizal Efendi SH, meminta kiranya RA segera meminta maaf atas pernyataan tersebut, karena dinilai sudah melukai perasaan wartawan terkhusus kami Keluarga DPC Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Labuhanbatu Raya.(Tim/Ramli Simanjuntak)