Sidoarjo//suaraglobal.id Plt Bupati Sidoarjo Subandi, bergerak meninjau lokasi kebakaran Pasar Krian lama bersama sejumlah pejabat lainnya. Kedatangan rombongan para pejabat ini untuk memastikan kondisi pasar tradisional terbesar di wilayah Sidarjo barat itu.
Sejumlah pejabat yang turut menyaksikan Pasar Krian yang terbakar itu diantaranya Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Kapolresta Sidoarjo. Hasilnya dipastikan, sebanyak 450 kios terbakar dari jumlah total 869 kios yang ada di Pasar Induk Krian itu.
Selain itu, untuk memadamkan api yang membakar pasar hingga hampir 8 jam itu, sebanyak 20 unit mobil Pemadam Kebakaran (PMK) dikerahkan. Diantaranya mobil PMK berasal dari Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten/Kota Mojokerto. Seluruhnya, berusaha memadamkan kobaran api yang terus membesar itu.
Sedangkan untuk menjangkau titik api yang berada di tengah pasar induk itu, petugas DPKP Pemkot Surabaya menerjunkan Bronto Skylift untuk menyemprot air dari atas agar lebih menjangkau area kebakaran utama kebakaran.
Plt Bupati Sidoarjo, Subandi menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah kebakaran itu. Menurutnya, Pemkab Sidoarjo bakal segera mencari solusi untuk para pedagang yang menjadi korban kebakaran itu. Tujuannya, agar perekonomian di dalam pasar tradisional itu bisa tetap berjalan. Selain itu, mengupayakan memberi bantuan dari dana Bencana Tak Terduga (BTT) kepada para pedagang pasar yang terdampak kebakaran itu.
“Atas nama Pemkab Sidoarjo turut prihatin atas musibah kebakaran ini. Musibah ini tidak ada yang tahu. Kita akan mendata jumlah korban kios yang terbakar dan akan kita beri bantuan sosial dari dana BTT. Selain itu, kita segera merapatkan untuk beberapa alternatif tempat relokasi bagi para pedagang yang menjadi korban kebakaran ini,” ujar Subandi di lokasi kebakaran, Selasa (20/08/2024).
Subandi mengaku bakal melakukan peninjauan lebih dalam. Terutama soal bangunan pasar paska terbakar. Yakni apakah Pasar Krian ini masih layak atau tidak sebagai tempat berdagang untuk para pedagang berjualan.
“Kami juga akan melakukan peninjauan terhadap Pasar Krian ini. Apakah masih layak atau tidak untuk digunakan. Kalau hasilnya tidak layak, kita akan benahi ulang Pasar Krian ini di Tahun 2026. Kita akan berbenah untuk Pasar Krian ini. Jadi mohon bersabar,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Sidoarjo, Widiyantoro Basuki mengaku masih menunggu hasil identifikasi dari kepolisian untuk penyebab utama kebakaran di Pasar Krian itu. Selain itu, bakal berkoordinasi dengan Plt Bupati Sidoarjo soal rencana tempat dan lokasi pasar penampungan sementara.
“Masih menunggu hasil identifikasi kepolisian atas musibah kebakaran ini. Kami juga segera berkordinasi untuk tempat relokasi pedagang sementara. Karena mereka ini tidak bisa berhenti lama untuk tidak berdagang. Kerugian ditafsir cukup besar dari musibah kebakaran ini. Hal itu bisa dimaklumi bersama,” kata Widiyantoro Basuki yang akrab disapa Wiwid ini.
Sementara Kapolresta Sidoarjo, Kombes Christian Tobing menegaskan kebakaran terjadi dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Namun, untuk titik awal api dan penyebab utama kebakaran masih dalam proses penyidikan. Pihaknya hanya bisa memastikan dalam kebakaran itu tidak ada korban jiwa.
“Kebakaran terjadi sekitar pukul 04.00 WIB dan api mulai dipadamkan sekitar pukul 11.30 WIB. Jumlah kios yang terbakar 450 unit. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Kita akan melakukan identifikasi penyebab kebakaran dan akan memberi police line untuk kepentingan proses identifikasi,” jelas Kapolresta.
Cristian memastikan dalam kebakaran itu api cepat membesar, dikarenakan di lokasi banyak bahan bangunan dan dagangan yang mudah terbakar.
“Karena yang terbakar berada di lokasi yang didominasi bahan yang mudah terbakar seperti kain dan plastik,” pungkas Cristian Tobing. (NK)