Indramayu//suaraglobal.id.- Banyak berita tendensius yang menyudutkan Pemerintah Desa Tenajar Lor Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu, dari hasil penelusuran sementara dan fakta di lapangan, disinyalir ada dugaan dan motif terselubung untuk menjatuhkan (Sekdes) Sekretaris Desa Tenajar Lor yang mana telah dituduh melakukan pungli menerima uang kompensasi dari pekerjaan pembebasan lahan pipanisasi Pertamina ke warga yang terkena dampak pembebasan lahan tersebut Minggu 01/09/2024.
Menurut pengakuan dari Faturohman (Sekdes) dirinya memaparkan kepada awak media bahwa memang tidak ada yang merasa dirugikan, sehingga menurutnya sudah selesai.
Beberapa sumber dari masyarakat pun menyebutkan bahwa sebetulnya Faturohman adalah loyalis Kuwu Tenajar Lor Edy Supriatna, jadi dirasa tidak mungkin memanfaatkan keadaan disaat Kuwu sedang dalam keadaan sakit. Disinyalir dugaan ada muatan politis baik di internal Pemerintahan Desa Tenajar Lor dan di sebagian Masyarakat yang jelas-jelas secara sengaja telah menggiring opini publik melalui salah satu media untuk menjatuhkan Sekdes Faturohman.
Sementara itu telah diketahui bahwa pangkal permasalahan dari isu dan perkara yang telah berkembang di kalangan masyarakat adalah kurangnya bagian kompensasi untuk Kuwu, sehingga dampak ketidakpuasan dalam persoalan tersebut menjadi saling tuding, menurut Sekdes Faturohman yang kena imbasnya adalah saya padahal dalam ranah ini tidak ada yang dirugikan. Dalam hal ini juga Sekdes Faturohman mengaku bahwa persoalan ini sudah dibicarakan dengan Susiyati Istri Kuwu Edy Supriatna tersebut dan menyelesaikannya secara internal.
Hasil penelusuran Garis Peristiwa di lapangan, sebagian dana tersebut sudah dibagikan ke Seluruh Pamong Desa Tenajar Lor termasuk Bendahara Desa Tenajar Lor Lukman Hakim yang juga merupakan keponakan dari Isteri Kuwu Desa Tenajar Lor.
Menurut Sekdes Faturohman, “Hingga saat ini saya masih berupaya menjaga keharmonisan antara Pimpinan dengan Pamong Desa yang ada begitupun sesama Pamong Desa, kita semua tahu bahwa keadaan pak Kuwu Edy Supriatna saat ini belum bisa melaksanakan tugas kerjanya secara maksimal dikarenakan beliau masih dalam keadaan sakit, situasi ini kemungkinan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang menghendaki Kuwu Edy Supriatna diberhentikan karena sakit,” tambahnya.
Di tempat terpisah, Lurah Nurhayadi angkat bicara terkait permasalahan tersebut. “Saat ini saya sedang menjadi buah bibir bersama Sekdes Faturohman hingga terkena imbas dari ketidakpuasan pembagian dana kompensasi pembebasan lahan pipanisasi Pertamina antara Kuwu dengan Pamong Desa yang lain. Ini adalah persoalan internal, tapi bocor halus keluar, sehingga kami berdua lah yang dituduh telah melakukan pungli sementara terkait pemberitaan di media yang menyudutkan kami, belum ada satu pun yang konfirmasi secara langsung dengan saya.” ujar Lurah Nurhayadi.
“Menurut komentar dari seorang Aktifis Muda serta Akademisi Urip Triandri Tidak ada salahnya Sekdes menggantikan peran Kuwu yang tidak dapat beraktifitas selama setahun lebih karena sakit dan mengenai dana kompensasi yang dipermasalahkan, selama tidak ada pihak yang dirugikan baik dari Masyarakat ataupun Negara maka dalam hal ini cukup diselesaikan di internal saja tidak usah melebar kemana-mana”, tutupnya.
(DS)