Banyuwangi//suaraglobal.id – Dalam rangka meningkatkan kemampuan anggota kepolisian khususnya Polairud, seluruh Kanit Samapta Polsek jajaran, Sabahra, Sie Dokkes dan Bag SDM dalam pertolongan pertama korban tenggelam, Satuan Polisi Perairan dan Udara Polresta Banyuwangi (Satpolairud) mengadakan pelatihanan Fungsi Teknis Polairud. Rabu (11/9/2024).
Kegiatan Sosialisasi dan pelatihan VCD bertempat di halaman Mako Satpolairud Polresta Banyuwangi dan di ikuti seluruh Personel Polairud, Kanit Polsek jajaran, Sie Dokkes, SDM, dan anggota Sabhara.
Kasat Polairud Polresta Banyuwangi AKP. I Nyoman Ardita, S.H., M.H., melalui Wakasat Polairud Polresta Banyuwangi Iptu Sadimun, S.H. menjelaskan giat pelatihan yang dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan anggota dalam Fungsi Polairud dan SAR pertolongan Korban
Adapun sosialisasi fungsi teknis Polairud pelatihan meliputi pemberian materi tentang Hukum Laut, Penegakan Hukum (Gakkum), SAR, dan tata cara pertolongan pertama kepada korban tenggelam diwilayah sungai, kolam renang, danau, laut dan muara,” ujar Iptu Sadimun.
Penyebab utama terjadinya korban tenggelam meliputi kepanikan pada saat korban terpeleset yang masuk kedalam air dan cidera yang disebabkan kram perut, serangan jantung dan epilepsi.
Hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan pertolongan pada korban tenggelam meliputi dari keselamatan diri agar tidak ikut tenggelam, membuat korban tenang, membalikkan korban dalam posisi terlentang supaya jalan napas tak terhalang, dan menarik korban ke pinggir.
Apabila korban tidak sadarkan diri, dapat dilakukan dengan pemberian napas buatan atau memompa jantung korban supaya air yang masuk dapat dimuntahkan oleh korban.
Setelah melakukan upaya dalam memberi pertolongan pertama pada korban tenggelam, usahakan posisi jalan napas korban tidak terhalang oleh apapun dan pastikan korban benar-benar sadar yang kemudian dapat diberikan Teh hangat dan diselimuti untuk menjaga kondisi tubuh tetap terjaga.
Harapannya dengan adanya pelatihan dan simulasi pertolongan pertama pada korban tenggelam dapat memberikan pemahaman baru.
Sebelum melakukan pelatihan, peserta terlebih dulu melakukan apel bersama, pengarahan dan melakukan simulasi pertolongan pada korban tenggelam yang sudah dilengkapi dengan alat keselamatan sesuai standar.(Bunarwi)