Bandung // suaraglobal.id – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung sebelumnya telah menarik ratusan karung beras dari sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan penanggulangan miskin ekstrem karena diduga tidak layak konsumsi. Peristiwa ini menimbulkan kehebohan dan pertanyaan publik mengenai kualitas bantuan yang diterima oleh para KPM.
Salah satu supplier beras di Jawa Barat angkat bicara dan kritik pedas adanya permasalahan yang dihadapi oleh Dinsos Kabupaten Bandung. Ia mengatakan kepada pihak yang memberikan bantuan, apa lagi bentuknya beras yang seharusnya layak dimakan oleh masyarakat jangan asal-asalan malah jadinya tidak layak dikonsumsi.
“Harusnya pihak Dinsos Kabupaten dapat menggandeng perusahaan ataupun supplier yang berkecimpung di dunia perberasan yang benar-benar mengutamakan kualitas,” ungkap YT yang biasa berkecimpung di dunia perberasan yang sudah malang melintang. Rabu, 11 September 2024.
Ia juga menegaskan banyaknya perusahaan yang berkecimpung di dunia perberasan di Kabupaten Bandung yang dapat di gandeng.
“Banyak di Kabupaten Bandung perusahaan beras yang mengutamakan kualitas, Dinsos dapat menggandengnya,” tegasnya.
Ia juga menekankan jangan sampai terjadi kembali hal serupa, karena bantuan tersebut berhubungan dengan masyarakat apalagi bantuan untuk masyarakat Miskin Ekstrem yang seharusnya bergizi dan dapat dikonsumsi.
“Semoga hal serupa tidak terjadi kembali, kalau sudah terjadi pastinya yang jelek di mata Masyarakat Bupati dan Dinsos bukan pemasoknya,” tegasnya.
YT Berharap hal serupa tidak terjadi kembali di Kabupaten Bandung.
“Kedepannya Dinsos dapat lebih ketat pengawasannya untuk pengadaan barang yang di konsumsi masyarakat, agar hal serupa tidak terulang kembali,” harapannya.
Sebelumnya Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan penanggulangan miskin ekstrem atas insiden penerimaan bantuan beras yang kondisinya kurang layak dikonsumsi.
Dinsos mengakui adanya kesalahan teknis dalam proses penyaluran bantuan yang menyebabkan hal ini terjadi. Kejadian ini telah menimbulkan kekecewaan dan keresahan di tengah masyarakat, dan Dinsos Kabupaten Bandung mengakui sepenuhnya kesalahan yang terjadi.
“Kami akui ada kesalahan dari kami, seharusnya kami melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum bantuan disalurkan kepada masyarakat,” ujar Kepala Dinsos Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, dalam keterangan persnya Senin (9/9/2024).
Tisna menyatakan pihaknya memahami bahwa bantuan ini sangat penting bagi para KPM untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Oleh karena itu, kata dia, Dinsos merasa sangat prihatin dan bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kami akan terus berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan bagi masyarakat,” ungkapnya.
“Kami telah melakukan pemanggilan dan teguran kepada pihak penyedia. Mereka telah menyatakan kesediaan untuk mengganti seluruh beras yang tidak layak konsumsi,” sambung kata Tisna sebagai bentuk tanggung jawab, Dinsos Kabupaten Bandung untuk kesejahteraan warga.
Dinsos Kabupaten Bandung sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait nama pemasok/supplier yang menyuplai beras tersebut.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan bantuan sosial. Masyarakat berharap agar pihak terkait dapat segera menyelesaikan masalah ini dan memastikan bahwa bantuan sosial yang diterima masyarakat benar-benar layak dan bermanfaat.
Red.