Surabaya//suaraglobal.id – Pelatihan peningkatan kemampuan mitigasi bencana Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Surabaya digelar di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Minggu (13/10/2024). Kali ini, pelatihan Tagana Kota Surabaya difokuskan pemasangan shelter (tenda pengungsi) dan dapur umum.
Dalam kunjungannya, PJs Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani menuturkan, pelatihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemapuan mitigasi bencana Tagana di Kota Pahlawan. Sehingga Tagana akan selalu siap siaga dalam menghadapi bencana alam maupun bencana sosial.
“Saya hadir kegiatan Tagana diinisiasi dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya. Saya melihat Tagana sudah terlatih tetapi memang harus meningkatkan kompetensi mengikuti perkembangan bencana yang terjadi saat ini,” katanya.
Dengan peningkatan kemampuan yang terus menerus dilakukan seperti saat ini, lanjut Restu, maka Tagana Surabaya bisa menjadi garda terdepan dalam mitigasi bencana yang terjadi di Surabaya maupun Provinsi Jawa Timur (Jatim).
“Pelatihan akan memperkuat tim Tagana, tidak hanya di Surabaya, tapi juga Jawa Timur. Seperti yang kita ketahui dalam penangganan bencana akan selalu dilakukan kolaborasi dari banyak pihak. InsyaAllah ketika ada bencana seluruh tim Kota Surabaya akan bergerak bersama,” ungkapnya.
Restu berharap, pelatihan yang dilakukan oleh Tagana bisa semakin disebarluaskan kepada masyarakat luas, khususnya di lingkungan sekolah.
“Saya berharap ke depan Tagana bisa berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) agar bisa melakukan sosialisasi simulasi apabila terjadi bencana ke Sekolah Dasar (Dasar). Jadi mereka akan tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana,” ujarnya.
Koordinator Tagana Kota Surabaya Sigit Ari Ekianto menambahkan pelatihan yang diikuti oleh 59 anggota ini, merupakan implementasi dari hasil rapat kerja yang telah dilakukan sebelumnya.
“Pelatihan hari ini terkait pemasangan tenda untuk para korban apabila terjadi bencana dan juga dapur umum. Kegiatan ini ajang untuk menambah kemampuan karena cara atau metode penangganan bencana juga update setiap tahunnya,” ungkap Sigit.
Pelatihan pemasangan tenda pengungsi dan dapur umum, sambungnya, dipilih lantaran keduanya merupakan hal yang vital atau paling dibutuhkan ketika bencana terjadi.
“Dua pelatihan ini sangat penting, karena tenda untuk tempat istirahat sedangkan dapur umum berperan aktif membuat makanan atau konsumsi para korban,” imbuh Sigit. (nov)