Jember//suaraglobal.id Hendy Siswanto dan Gus Firjaun menjamin Program Bantuan Sosial Kemasyarakatan atau Bansos akan langsung dicairkan selepas masa cuti Pilkada 2024.
Program yang didalamnya terdapat bantuan langsung tunai (BLT), bantuan pangan non tunai (BPNT), dan insentif bagi guru ngaji itu harus dihentikan sementara di masa Pilkada berlangsung, Oktober-November 2024.
Sekretaris Daerah Hadi Sasmito beberapa hari lalu mengatakan penghentian sementara Bansos oleh Pemkab Jember merupakan bagian dari netralitas ASN di Pilkada.
Kebijakan tersebut menuai kontroversi dan menjadi polemik di masyarakat.
Kendati demikian, Gus Firjaun berjanji setelah cuti Pilkada pemerintah daerah akan merealisasikan program tersebut.
Gus Firjaun mengungkapkan, sebelum masa cuti berjalan tercatat sudah ada 17 ribu penerima manfaat yang membuka rekening untuk menerima pencairan.
“Sebelum Hendy-Gus Firjaun cuti data bantuan menembus angka 17 ribu rekening yang sudah jadi. Sebetulnya bisa segera dicairkan namun karena ada kepentingan politik maka hal itu dihentikan sementara,” ucap Gus Firjaun dalam statementnya, Minggu (20/10/2024).
Gus Firjaun menilai, Bansos tidak ada hubungannya dengan momen Pilkada. Namun, Gus Firjaun mengaku tidak bisa berbuat apa-apa lantaran masih terkendala masa cuti.
Dengan di hentikannya Bansos karena ada persepsi keuntungan ke salah satu pihak, Hendy-Gus Firjaun tidak bisa berkutik karena cuti. Setelah masa cuti selesai di pastikan akan merealisasikan Bansos karena hal itu merupakan salah satu kebutuhan mendasar tegasnya.
“Bagi masyarakat penerima BLT BPNT ini sangat berharga sekali, karena sudah 2 bulan Bansos distop mulai bulan Oktober-November. Mungkin bagi mereka 100-200 (ribu) ini tidak terasa tapi bagi penerima Bansos sangat berharga sekali. Hendy-Gus Firjaun akan berupaya semaksimal mungkin setelah habis masa cuti akan merealisasikan apa yang berkaitan dengan Program Sosial Kemasyarakatan baik itu BLT, bantuan pondok, musholla, dan guru ngaji,” tandas Gus Firjaun.
Selain itu, Gus Firjaun juga mengungkapkan kendala yang mengakibatkan insentif guru ngaji terlambat. Salah satunya yakni peralihan rekening bank penerima.
“Bukan kesengajaan dari Hendy-Gus Firjaun untuk mengolor-olor Bansos. Ada peralihan dari Bank BRI ke Bank Jatim. BRI itu ada adminnya, sehingga nantinya insentif guru ngaji bisa berkurang, dan saldo pun tidak boleh nol,” tuturnya.
Selain pembekuan Bansos, menurut Calon Bupati Hendy Siswanto ada beberapa hal yang berubah setelah dirinya menjalani cuti.
Salah satunya, Mars Jember yang kerap distel di setiap kegiatan Pemkab tidak lagi berkumandang.
“Kok itu (Bansos), Hendy-Gus Firjaun baru cuti sehari saja Mars Jember tidak ditayangkan, itu tidak ada kalimat Hendy-Firjaun saja di takedown,” ujarnya.
“Foto saja sampai diturunkan, sama fotonya saja takut apalagi sama orangnya,” seloroh Hendy.
Maria