Sidoarjo//suaraglobal.id-Musim penghujan akan segera datang yang seharusnya membuat kebanyakan petaninya senang karena kesediaan air akan melimpah. Akan tetapi tidak bagi petani masyarakat desa Kedinding kecamatan Tarik kabupaten Sidoarjo, yang mempunyai lahan sawah di sekitar aliran sungai Avor Balong. Setiap kali musim penghujan datang debit air yang mengalir di sungai Avor Balong selalu meluap ke area persawahan warga petani desa Kedinding. Akibat pendangkalan sungai avor balong yang memerlukan normalisasi agar ketika musim hujan datang aliran air sungainya tidak sampai meluap ke area persawahan.
Melihat keluh kesah warga desanya Sudana kepala desa Kedinding kecamatan Tarik pun mengharap dinas terkait untuk segera melakukan normalisasi pendangkalan sungai Avor Balong. Beberapa minggu yang lalu pihak dinas terkaitpun datang ke lokasi melalukan survei keadaan sungai Avor Balong. Pihak dinas menyarankan agar pemerintah desa Kedinding mengajukan proposal. Karena tidak ada jaminan kepastian waktu normalisasinya dan takut keburu datang musim hujan yang akhirnya bisa berdampak pada pertanian warganya, akhirnya Sudana berinisiasi menyewa alat berat sendiri untuk segera melakukan normalisasi sungai Avor Balong.
“Minggu kemarin orang Dinas Pengairan survei ke sini dan menyuruh pemerintah desa untuk mengajukan proposal agar pihak dinas bisa segera melakukan normalisasi sungai avor balong, karena pihak terkait tidak bisa menjamin normalisasi dilakukannya tahun ini, akhirnya saya memutuskan untuk sewa alat berat sendiri untuk melakukan normalisasi karena takut kalau hujan datang tanaman para petani nanti kena luapan air dan akibatnya mereka bisa gagal panen” kata Sudana kepala desa Kedinding.
Menurut Sudana anggaran yang dipakai untuk sewa alat berat murni dari kantong pribadi tidak memakai anggaran desa “Kami memakai uang pribadi untuk sewa alat berat ini mas, karena tidak dianggarkan di APBDes. Kalau ini tidak segera di eksekusi (normalisasi sungai Avor Balong) kasian warga saya kalau sampai hujan datang dan air meluap dan merendam tanaman padi seperti tahun kemarin”. pungkasnya.
Pendangkalan sungai Avor yang mengalir di wilayah kecamatan Tarik masih banyak. Dinas PU BMSDA kabupaten Sidoarjo harus lebih sering turun ke desa desa melakukan monitoring terhadap kondisi aliran sungai Avor dan apabila menemukan pendangkalan bisa segera tanggap tanpa menunggu pemerintah desa membuat proposal. Wilayah kecamatan Tarik yang mempunyai area pertanian yang cukup luas perlu perhatian khusus dari pemerintah daerah melalui dinas terkait, agar hasil pertanian di wilayah kecamatan Tarik bisa meningkat sekaligus mengimplementasikan program prioritas presiden Prabowo tentang ketahanan pangan. (NK)