Banyuwangi//suaraglobal.id – Pemerintah dalam rangka pemberdayaan, pemerataan, serta pengurangan angka pengangguran melalui akademi penerbangan indonesia. (API) Mengadakan suatu program pelatihan tenaga kerja teknik las listrik yang beralamat di Desa Blimbingsari, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi. Rabu (13/11/24)
Program kegiatan pelaksanaan pelatihan yang di ikuti kurang lebih 75 peserta, dari beberapa Kecamatan Banyuwangi. Tujuan pelatihan tersebut sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi pemuda di usia produktif, “ujarnya.
Namun kegiatan yang didanai oleh APBN tersebut diduga ada permainan dalam keuangan banyak pengaduan dari para peserta karena uang saku Rp. 75.000 per hari selama 5 hari belum diberikan oleh pihak penyelenggara, ” Ucap peserta.
Dari salah satu peserta yang tidak mau disebut namanya mengadu bahwa uang sakunya belum juga diberi padahal kegiatan sudah selesai dilaksanakan. Senin 11-11-2024 saat dikonfirmasi oleh ketua Ormas Laskar Cemeti dan ketua Ormas Laskar Tawang Alun bersama anggotanya, menemui salah satu guru pengajar jonatan dan binsar guna mengklarifikasi pengaduan yang kami terima.
”Kami sesuai tupoksi saya yang mana sebagai pelatih dan pengajar, untuk berkas-berkas yang menjadi tanggung jawab saya itupun sudah saya lengkapi untuk yang kurang juga sudah saya selesaikan. Mengenai pemberian uang saku itu bukan rana saya pak itu adalah rana/kewenangan dari keuangan,” terang binsar.
Tak berselang lama team dipanggil oleh kabag academy penerbangan indonesia ( API ) yang diwakili oleh adit selaku humas API, memberikan penjelasan lanjutan benar adanya jika uang saku peserta masih belum diberikan karena adanya kekurangan dalam berkas-berkas juga adanya beberapa peserta yang salah memberikan nomer rekening saat diminta,”ungkap adit.
Dari keterangan yang didapat team saat bertemu pihak perwakilan API, ternyata masih ada perbedaan keterangan yang diberikan oleh para peserta terutama perihal nomer rekening yang dikatakan humas API. Katanya ada yang salah padahal para peserta sudah memberikan nomer rekening yang sesuai, “ucapnya.
Menurut ketua Ormas Laskar Tawang Alun Cabang Banyuwangi wahyu wijaya, juga ikut dalam klarifikasi tersebut memberikan tanggapan ” ini kan kegiatan yang didanai oleh negara yang mana menggunakan dana dari APBN, kenapa perihal uang saku yang menjadi hak para peserta masih belum diberikan sampai kegiatan itu selesai. Jika hanya perihal rekening yang salah ataupun berkas–berkas yang tidak lengkap seharusnya pihak API memberikan edukasi kepada para peserta, juga memberikan estimasi supaya tidak ada isu miring atau juga asumsi yang tidak baik di luaran. Dengan adanya peristiwa seperti ini patut donk kalau adanya dugaan akan dimanipulasi dana saku tersebut,”tegas wahyu.
Anas selaku Ketua Laskar Cemeti menambahkan, bahwasannya ini kan sudah ada SOP nya yang mana SOP tersebut tidak boleh dilanggar, mana mungkin kegiatan sudah dilakukan uang saku belum diberikan itupun para peserta tidak mengetahui kapan kepastiannya, kenapa juga uang akan diberikan dalam waktu 1 – 2 hari kedepan disaat kita klarifikasi, ada apa sebenarnya, sedangkan dana kan sudah ada,”imbuh anas.
Dari temuan dan pengaduan yang ada ini, maka kita team gabungan media dan ormas (Gamoras) akan tetap kawal masalah ini sampai para peserta menerima uang saku yang mana itu adalah hak dari mereka, jika memang dugaan itu kuat akan adanya sebuah manipulasi keuangan ya itu uang saku tersebut maka kita akan naikkan masalah ini perlu kita up sampai pusat. Bersambung.
( Hidayat )