Banyuwangi//suaraglobal.id – Akibat cuaca buruk, seorang nelayan asal Madura tewas tersambar petir. Minggu (17/11/2024).
Kasat Polairud Polresta Banyuwangi AKP. I Nyoman Ardita, S.H., M.H., melalui Kasubnit Binmasair Aiptu I Gede Eka membenarkan kejadian na’as seorang nelayan asal pulau Madura tewas tersambar petir.
“Peristiwa na’as tersebut terjadi pada saat korban bersama rekan sesama nelayan berlayar dari Tanjung Kiaok menuju pelabuhan Tanjuwangi, Banyuwangi,” jelasnya.
Pada saat sebelum kejadian, situasi cuaca diperairan Utara Menjangan tersebut terpantau buruk, “hujan badai yang disertai dengan petir,” ucap saksi kepada pihak kepolisian saat dimintai keterangan.
Karena terjadi beberapa kali kilatan petir, rekan korban yang juga berprofesi sebagai nelayan, mencari korban di sekitar kapal yang dinaiki, setelah pencarian sekilas tersebut, rekan korban mengira korban terjatuh di laut.
Setelah itu, untuk memastikan hal tersebut, saksi mengambil senter dan bersama-sama mencari keberadaan korban, setelah melakukan pencarian secara mendalam akhir korban di ketemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam kamar mandi dalam kondisi telungkup,” ucapnya.
Mengetahui hal tersebut, nahkoda kapal
Klm. INA Indah 02 menghubungi rekan sesama nahkoda (Klm. Simpati Air) untuk menarik kapal ke kawasan pelabuhan Mandar.
Proses evakuasi korban berjalan aman dan lancar. Adapun petugas yang turut berpartisipasi dalam evakuasi terdiri dari BKO Polairud Polda Jawa Timur, Polairud Polresta Banyuwangi, dan petugas gabungan.
Pada saat kejadian, korban bersama temannya anya laporan dari nelayan bahwa telah terjadi seorang nelayan tewas tersambar petir. (Bunarwi)