Sidoarjo//suaraglobal.id-Batman adalah seorang tokoh superhero yang selalu menjaga keamanan dan kenyamanan warga di sebuah kota. Semua yang dia lakukan semata-mata untuk kepentingan warga kota, sedangkan Joker adalah sosok tokoh yang selalu menebarkan ketakutan dan ancaman kepada warga kota dan tidak akan segan segan menghabisi siapapun orang yang menghalangi keinginannya.
Kondisi serupa menggambarkan situasi politik menjelang hari H pemilihan kepala daerah di Sidoarjo. Banyaknya kejadian terkait dugaan intimidasi, dugaan kriminalisasi kepala desa dan juga video yang beredar di platform media sosial Tik Tok yang menayangkan sosok orang yang merasa bisa mengatur atur APH mulai dari KPK, Kejaksaan dan Kepolisian. Dalam video yang lain juga menampilkan narasi yang menjurus untuk menekan kepala desa yang tidak mendukung salah satu paslon yang dia dukung.
Menurut Winarno ST SH MHum ” Fenomena kejadian ini seolah olah saling berkaitan yang di lakukan oleh kelompok yang sama dan prilaku semacam itu yang dengan terang benderang menciderai demokrasi dan semangat reformasi yang diperjuangkan para mahasiswa, civil society dan akademisi serta para tokoh bangsa ini dengan begitu banyak pengorbanan nyawa yang gugur. Rakyat harus sadar dan bangun dari tidur untuk melawan bentuk bentuk intimidasi, arogansi yang dilakukan pihak pihak yang tidak bertanggung jawab dan bertujuan untuk mengangkangi kekuasaan dengan cara cara yang kotor” kata bupati LSM LIRA kabupaten Sidoarjo.
Masih kata Bupati LSM LIRA ” Merebut kekuasaan dengan menghalalkan segala cara dengan menyebar ancaman sana sani, melakukan intimidasi kepada kepala desa dan birokrasi yang tidak sejalan dengan kehendak diri. Semua itu berpotensi melahirkan pemimpin yang ototarian yang mengedepankan arogansi. Membangun narasi anti korupsi untuk memukul yang tidak se frekuensi tetapi melindungi oknum yang mau menuruti kehendak diri meskipun dia tahu mereka itu bagian dari pejabat yang terindikasi korupsi “. pungkasnya. (NK)