Sidoarjo//suaraglobal.id-Dugaan pelanggaran pemilukada terjadi lagi menjelang hari pencoblosan( hari tenang). Oknum pejabat Disporapar mengirim pesan ke seorang duta wisata (nama dirahasiakan) agar semua anggota duta wisa menyebarkan pesan ajakan untuk memilih 01. Dalam pesan itu jelas menyuruh para duta wisata untuk menyebarkan pesan ke anak muda agar memilih 01″ Harus malam ini ya dek kita share, ke anak muda biar besok bisa milih 01. Itu salah satu strategi kita.” Pesan Bu Vira pada para duta wisata. Bu Vira yang diduga adalah Kabid di Dinas pemuda olahraga dan pariwisata kabupaten Sidoarjo.
Kasmuin direktur LSM CePAD (Center For Participatory Development) mendorong Bawaslu agar segera menindaklanjuti informasi terkait pelanggaran pemilu oleh oknum Kabid Disporapar kabupaten tersebut. ” Bawaslu harus segera menindaklanjuti informasi pelanggaran pemilu oleh oknum Kabid Disporapar kabupaten Sidoarjo dan tidak harus menunggu laporan masyarakat karena itu bukan delik aduan ” ujar Kasmuin.
Kasmuin juga menambahkan bahwa penanganan cepat ini sangat penting dilakukan sebelum hasil Pemilukada di ketahui publik agar tidak ada asumsi asumsi liar yang muncul di permukaan. ” Penanganan kasus yang cepat akan lebih baik sebelum hasil Pemilukada diketahui publik. Karena dikawatirkan ada asumsi asumsi lain kalau penanganannya dilakukan setelah hasil Pemilukada diketahui dan menimbulkan polemik dimasyarakat ” lanjut direktur LSM CePAD tersebut.
Penyelenggara pemilu memiliki peran dan fungsi strategis untuk menyelenggarakan pemilu yang demokratis. Ini merupakan tugas yang berat dan tidak mudah. Butuh orang-orang pilihan yang memang memiliki kompetensi, integritas dan netral. Tanpa semua itu, penyelenggara pemilu akan mudah diintervensi atau memang sengaja ambil kesempatan untuk ikut bermain dalam tarik menarik kepentingan para kandidat yang semuanya ingin menang. Ketika penyelenggara pemilu sudah mulai bermain mata dengan para calon kepala daerah, maka sulit kiranya kita berharap untuk mendapatkan pemimpin yang betul-betul membela kepentingan rakyat, karena untuk mendapatkan jabatan tersebut saja mereka sudah main curang dan akal-akalan.
Penyelenggara pemilu idealnya bersih dari segala kepentingan politik yang begitu kental disekelilingnya. Tidak mudah memang, tetapi itulah komitmen yang harus dipegang teguh. Mereka harus berada ditengah sebagai penyelenggara dan bukan justru menjadi tim sukses bayangan atau terselubung dari salahsatu kandidat yang dapat merugikan kandidat lain.(NK)