Lamongan//suaraglobal.id
Guna menjaga kondusifitas kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit demam berdarah di desa Bulutengger, Pemerintah Desa Bulutengger Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan lakukan voging. Sabtu 21/12/2024.
Dwi Setyawan selaku Sekdes Bulutengger saat mengawasi jalannya voging menyampaikan bahwa upaya Pemdes dalam menyelamatkan masyarakat dari penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk Aides Aigepty tersebut telah dilakukan pemeriksaan pada tempat penampungan air dari rumah kerumah.
“Saat ini dilakukan voging, karena sudah ada warga yang terjangkit DB dan diupayakan agar tidak melebar pada masyarakat yang lain” ujarnya.
Masyarakat Desa Bulutengger sangat antusias dengan upaya Pemdes tersebut, serta membuka diri rumahnya di voging karena menyadari jika demam berdarah sudah mewabah akan meresahkan masyarakat.
“Selaku warga desa kami berharap agar Pemerintah Desa beserta masyarakat untuk selalu menjaga dan mencegah penyebaran penyakit utamanya DB dengan melakukan tindakan preventif” kata Kartaji Ketua RT 4 RW 1.
Yang perlu diketahui oleh masyarakat, secara umum ada tiga fase demam berdarah yang berlangsung selama dua sampai tujuh hari. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Fase 1 (1-3 hari pertama): Demam tinggi hingga 400C
Fase 2 (hari ke-4 dan 5): Demam turun hingga 370C, tetapi sebenarnya ini fase kritis. Apabila di fase ini Anda tidak mendapat pengobatan yang tepat, trombosit akan turun akibat pecahnya pembuluh darah.
Fase 3 (hari ke-6 dan 7): Demam kembali naik tetapi trombosit perlahan naik. Ini merupakan fase pemulihan.
Akan tetapi tindakan pencegahan jauh lebih penting diketahui dan disadari masyarakat yaitu tentang perkembangan nyamuk Aides Aigepty yang justru berada pada air bersih dan biasanya bertempat pada genangan air atau pada tempat penampungan air yang tidak mengalir dengan tumbuh jentik-jentik.
Sehingga masyarakat perlu melakukan program 3M terdiri dari menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas. Berikut adalah rincian yang harus dilakukan ketika mengaplikasikan program 3M:
Menguras bak mandi dan tempat penampungan air
Bersihkanlah bak mandi dan tempat penampungan air minimal seminggu sekali. Lalu, gosok dinding bak untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk. Apabila menemukan telur nyamuk, segeralah buang.
Lakukanlah ini setiap hari selama musim hujan dan pancaroba untuk memutus siklus hidup nyamuk yang bisa bertahan di tempat kering kering.
Menutup rapat tempat penampungan air
Hal ini dilakukan agar tempat penampungan air tidak menjadi tempat nyamuk bertelur dan berkembang biak.
Kemudian, mengubur barang bekas di tanah agar tidak membuat lingkungan kotor dan menjadi sarang nyamuk
Memanfaatkan kembali limbah barang bekas
Untuk menghindari barang bekas berubah jadi sarang nyamuk, mengolah sampah tersebut menjadi barang yang bisa digunakan kembali.
Apabila memelihara bunga di dalam vas, gantilah airnya secara rutin agar tidak ada genangan air yang menjadi sarang nyamuk.
Lalu, jika memiliki peliharaan, gantilah air di dalam wadah minumnya. Perhatikan juga tempat makannya. Apabila ada genangan air, segera bersihkan, ya!
Periksa saluran air di depan rumah. Pastikan air mengalir dan tidak ada sampah atau lumpur yang menyumbat aliran air.
Tidak hanya itu, perhatikan juga area atap rumah. Pastikan saluran dan genangan air tidak dimanfaatkan nyamuk untuk berkembang biak.
“Semoga dengan upaya ini sudah tidak ada lagi warga yang terjangkit demam berdarah” harapnya.
Imam SP