Sidoarjo//suaraglobal.id – Dalam rangka mengurangi jumlah angka warga yang mengalami gangguan jiwa. Pemerintah Desa Penambangan kecamatan Balongbendo mencanangkan program Posyandu ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Program yang dilaksanakan secara rutin setiap bulannya oleh pemerintah Desa Penambangan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah angka warga yang mengalami gangguan jiwa serta memberikan perhatian lebih kepada warga desa yang mengalami gangguan jiwa.
“Program Posyandu ODGJ ini kita lakukan secara rutin setiap bulannya untuk mengurangi jumlah angka warga yang mengalami gangguan jiwa. Dan tahun ini ada penurunan dari tahun kemarin jumlahnya 41 orang sekarang menjadi 36 orang.” kata Helmi Firmansyah.
Adapun kegiatan dalam program posyandu ODGJ ini adalah adanya pendekatan yang dilakukan para pendamping yang rutin setiap seminggu sekali mendatangi para menyandang ODGJ dan disabilitas. Dan setiap bulan sekali kita bekerjasama dengan dokter dari Puskesmas kecamatan Balongbendo untuk melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan mereka. Serta mengajak para penyandang ODGJ untuk ikut senam/ berolahraga bersama.
“Setiap seminggu sekali para pendamping lokal desa, perangkat desa dan juga BPD selalu memantau dan melakukan pendekatan sosial pada setiap warga yang menyandang ODGJ/disabilitas. Dan setiap satu bulan sekali kita lakukan pemeriksaan kesehatan kepada mereka, Pemerintah Desa bekerja sama dengan Dokter dari Puskesmas kecamatan Balongbendo selalu memonitor kondisi kesehatan dan psikologi mereka. Selain itu dalam kegiatan posyandu ODGJ ini juga mengajak mereka untuk berolahraga/senam bersama.” lanjut Kepala Desa Penambangan
Lebih lanjut Kepala Desa Penambangan Kecamatan Balongbendo menerangkan bahwa kegiatan ini akan dilakukan dengan batas waktu yang tidak di tentukan. Helmi Firmansyah juga menyampaikan, adalah salah satu warganya yang menyandang ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) dan sekarang bisa diberdayakan untuk dipekerjakan di Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), meskipun hanya sebagai pekerja kebersihan. Menurutnya dengan menjaga kondisi psikologis mereka, maka kemungkinan untuk bisa berinteraksi normal dengan warga lain akan lebih cepat. Dan proses penyembuhan akan lebih cepat pula.
“Program ini akan terus berjalan dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Ada satu warga yang menyandang ODGJ dengan mengikuti program ini secara rutin, dan sekarang bisa diperkerjakan di badan usaha milik desa. Meskipun hanya sebagai pekerja kebersihan, tapi ini bisa membuat psikologi mereka lebih stabil dan bisa mempercepat proses penyembuhannya.” terang Helmy sambil menunjukan salah satu warga penyandang ODGJ yang sekarang diperkerjakan di BUMDES Desa Penambangan. (NK)