Sidoarjo//suaraglobal.id –Pekerjaan proyek penahanan tanggul/penahan jalan di aliran sungai kanal Porong yang berlokasi di desa Kedung Bocok kecamatan Tarik terpantau tidak selesai. Dari penelusuran suaraglobal.id di lokasi, proyek penahanan tanggul yang juga berfungsi sebagai penahan jalan alternatif ke kota Mojokerto tersebut baru selesai sekitar 50%.
Main salah satu warga Kedung Bocok kecamatan Tarik mengeluhkan pekerjaan proyek yang tidak selesai tersebut, menurutnya kondisi seperti itu sangat membahayakan pengguna jalan jalan. “Kenapa proyek itu tidak diselesaikan, ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan.” ucap Main
Menurut Main, para pengguna jalan harus hati hati , apalagi bagi pengguna jalan dari arah timur dan kondisi pada saat turun hujan. Karena jarak pandang bisa sedikit kabur.
“Para pengguna jalan dari arah timur harus hati hati, apalagi bagi mereka yang tidak pernah lewat jalan ini. Pada saat kondisi hujan deras juga mengganggu’pandangan para pemotor. Ini sangat berbahaya.” jelas Main.
Penahanan tanggul sungai kanal Porong yang berlokasi di titik desa Kedung Bocok kecamatan Tarik tersebut, mengalami longsor pada 6/4/2024. Pada 22/5/2024 H Subandi PLT Bupati Sidoarjo melakukan sidak di titik lokasi longsor tersebut. PLT Bupati pada waktu itu menyampaikan kepada awak media bahwa, dirinya sudah menekankan kepada Dinas PU BMSDA agar mencari rekanan/ kontraktor dan konsultan yang profesional.
“Saya sudah menekankan kepada Dinas PU BMSDA dan juga Sekda, jangan sampai asal kontraktor disuruh kerja, nanti rusak Sidoarjo. Sekarang di Sidoarjo asal punya CV bisa membangun, ini harus diperbaiki dan terkadang pinjam CV yang mengerjakan bukan kontraktornya. Makanya jangan sampai ada orang pinjam CV bisa bekerja nanti kalau ada konflik minggat (kari red). Terus siapa yang tanggung jawab.” terang H Subandi PLT Bupati Sidoarjo pada 22/5/2024.
Dengan kejadian mangkraknya proyek penahanan tanggul/jalan di aliran sungai kanal porong yang berlokasi di desa Kedung Bocok kecamatan Tarik ini menjadi bukti bahwa Kepala Dinas PU BMSDA kabupaten Sidoarjo tidak profesional dalam rekrutmen penyedia barang dan jasa dalam instansinya. Tudingan itu sangat beralasan karena dalam temuan media suaraglobal.id di lapangan, banyak sekali proyek yang dikerjakan Dinas PU BMSDA yang ditengarai jauh dari kata profesional sesuai standar mutu dari kementerian PUPR. Ada beberapa titik proyek betonisasi jalan yang sudah retak retak, padahal baru berusia satu bulan. Ada juga projek pengaspalan jalan yang sudah rusak padahal baru berusia beberapa bulan. Dan juga proyek drainase (pemasangan U dict).(NK)